puisi
by. Asa_Indara
Segalanya
begitu rumit bak temukan sebutir mutiara dalam derasnya arus laut
Lagi,
tentang kamu
Namun,
kini, aku tak bicara soalnya
Melainkan tentang hujan,
yang mampu membawa segenap rasa mengalir oleh selaksa kerinduan
Hujan,
yang berhasil mengangkut payung itu
Seolah atap buatan agar kumeneduh di bawahnya
Melainkan tentang hujan,
yang mampu membawa segenap rasa mengalir oleh selaksa kerinduan
Hujan,
yang berhasil mengangkut payung itu
Seolah atap buatan agar kumeneduh di bawahnya
Tapi aku
membisu sedang hati menyimak suka kala kau berusaha berkata,
"Hei!
Kamu siapa? Kenapa masih duduk di taman sedang badai tengah mengamuk?"
Kujawab
singkat, "Tidak."
kau diam
seolah ingin memahami akan perasaanku
Lalu,
tersenyum ingin kuterhibur
Tapi aku
tak acuh dan melangkah pergi
Lucu
Terkuyup-kuyup
kau mengejarku
Menyodorkan
payung nila meski badai telah mereda
.
Hingga
akhirnya aku bisa mengenal semua tentang kamu
Dan biar
awan yang tutupi,
rahasiakan
kisahku tentang hujan dan kamu juga harusnya
Ya!
Sang
Penguasa waktu sudah merenggutmu kembali
Tinggalkan
sisa gerimis serta setetes rindu di hati
.
Dan
lagi, lagi, aku mengerti,
Memang,
Tuhan
selalu punya rencana sederhana untuk hal yang menakjubkan
Sesederhana
caraku untuk merindukanmu
Dengan
Hujan
Walau
netra tak lagi dapat melihat ragamu
Lampung, 30 Maret 2017